Pages

Jumat, 15 April 2011

Google, Bukti Kekuatan Kesederhanaan Dan Integritas



Penulis : Team Andriewongso.com
Rating Artikel : http://www.andriewongso.com/img/fullstars.gifhttp://www.andriewongso.com/img/fullstars.gifhttp://www.andriewongso.com/img/fullstars.gifhttp://www.andriewongso.com/img/fullstars.gifhttp://www.andriewongso.com/img/fullstars.gif
Senin, 08-Oktober-2007
Dalam daftar orang terkaya di Amerika baru-baru ini, terselip dua nama yang cukup fenomenal. Masih muda, usianya baru di awal 30-an, namun kekayaannya mencapai miliaran dolar. Nama kedua orang itu adalah Larry Page dan Sergey Brin. Mereka adalah pendiri Google, situs pencari data di internet paling terkenal saat ini.

Terlepas dari jumlah kekayaan mereka, ada beberapa hal yang perlu dicontoh dari kisah sukses mereka. Satu hal yang pertama, yang disebut Sergey Brin, yang kini menjabat sebagai Presiden Teknologi Google, yakni tentang kekuatan kesederhanaan. Menurutnya, simplicity web adalah hal yang disukai penjelajah internet. Dan, Google berhasil karena menggunakan filosofi tersebut, menghadirkan web yang bukan saja mudah untuk mencari informasi, namun juga menyenangkan orang.

Kunci sukses kedua adalah integritas mereka dalam mewujudkan impiannya. Mereka rela drop out dari program doktor mereka di Stanford University untuk mengembangkan google. Mereka pun pada awalnya tidak mencari keuntungan dari proyek tersebut. Malah, kedua orang itu berangkat dari sebuah ide sederhana. Yakni, bagaimana membantu banyak orang untuk mempermudah mencari sumber informasi dan data di dunia maya. Mereka sangat yakin, ide mereka akan sangat berguna bagi banyak orang untuk mempermudah mencari data apa saja di internet.

Kunci sukses lainnya yaitu mereka tidak melupakan jasa orang-orang yang mendukung kesuksesan mereka. Larry dan Sergey sangat memerhatikan kesejahteraan SDM di Google. Kantornya yang diberi nama Googleplex dinobatkan sebagai tempat bekerja terbaik di Amerika tahun 2007 oleh majalah Fortune. Di sana suasananya sangat kekeluargaan, ada makanan gratis tiga kali sehari, ada tempat perawatan bagi bayi ibu muda, bahkan sampai kursi pijat elektronik pun tersedia. Mereka sadar, di balik sukses inovasi yang dilakukan Google, ada banyak doktor matematika dan lulusan terbaik dari berbagai universitas yang membantu mereka.

Larry dan Sergey memang tak pernah menduga Google akan sesukses sekarang. Kedua orang yang terlahir dari keluarga ilmuwan – ayah Sergey adalah doktor matematika, sedangkan Larry adalah putra almarhum doktor pertama komputer di Amerika – ini memang hanya berangkat dari sebuah masalah sederhana. Mereka berusaha memecahkan masalah tersebut, dan berbagi dengan orang lain. Namun, justru dengan kesederhanaan dan integritas mereka, mampu membuat Google saat ini menjadi mesin pencari terdepan, dikunjungi lebih dari 300 juta orang perhari. Diterjemahkan dalam 88 bahasa dengan nilai saham mencapai lebih dari 500 dolar AS per lembar, membuat sebuah kesederhanaan menjelma menjadi kekuatan yang luar biasa.

Sebuah niat mulia, meski sesederhana apapun, jika dilandasi kerja keras dan integritas yang tinggi, akan menghasilkan sesuatu yang istimewa. Hal tersebut nampak dari contoh kisah sukses Larry Page dan Sergey Brin di atas. Google yang mereka dirikan terbukti telah membantu banyak orang untuk bisa mendapatkan apa saja dari internet. Dan kini, mereka pun mendapatkan imbalan yang bahkan tak diduga mereka sebelumnya. Kesuksesan sejati memang akan terasa saat kita bisa berbagi. Dan, Larry serta Sergey membuktikannya sendiri.

Minggu, 10 April 2011

Kisah Seekor Anak Anjing

Penulis : Tim AndrieWongso.com
Jumat, 08-April-2011
Sebuah toko hewan peliharaan (pet shop) memasang papan iklan yang menarik bagi anak-anak: "Dijual anak anjing." Segera saja seorang anak lelaki datang, masuk ke dalam toko dan bertanya, "Berapa harga anak anjing yang Anda jual itu?"
Pemilik toko menjawab, "Harganya berkisar antara 30 - 50 dolar."

Anak lelaki itu lalu merogoh saku celananya dan mengeluarkan beberapa keping uang, "Wah. Aku hanya mempunyai 23,5 dolar. Hmmm, bisakah aku melihat-lihat anak anjing yang dijual?"

Pemilik toko itu tersenyum. Ia lalu bersiul memanggil anjing-anjingnya. Tak lama, dari ruangan dalam toko, muncullah lima ekor anak anjing. Mereka berlari-larian sepanjang lorong toko. Tetapi, ada satu anak anjing tertinggal paling belakang.

Si anak lelaki itu menunjuk pada anak anjing yang paling belakang dan tampak cacat itu. Tanyanya, "Kenapa dengan anak anjing itu?" Pemilik toko menjelaskan bahwa ketika dilahirkan anak anjing itu mempunyai kelainan di pinggulnya, dan akan menderita cacat seumur hidupnya.

Anak lelaki itu tampak gembira dan berkata, "Aku beli anak anjing yang cacat itu."


Pemilik toko itu segera menjawab, "Jangan, jangan beli anak anjing yang cacat itu! Tapi jika kamu ingin memilikinya, aku akan berikan anak anjing itu padamu."

Anak lelaki itu jadi kecewa. Ia menatap pemilik toko itu dan berkata,"Aku tak mau Bapak memberikan anak anjing itu secara cuma-cuma padaku. Meski cacat, anak anjing itu tetap mempunyai harga yang sama sebagaimana anak anjing yang lain. Aku akan bayar penuh harga anak anjing itu. Saat ini aku hanya mempunyai 23,5 dolar. Tetapi setiap hari akan akan mengangsur 0,5 dolar sampai lunas."

Tetapi penjual itu tetap menolak. Katanya, "Nak, kamu jangan membeli anak anjing ini. Dia tidak bisa lari dengan cepat. Dia juga tidak bisa melompat dan bermain sebagaimana anak anjing lainnya."

Anak lelaki itu terdiam. Lalu ia melepas menarik ujung celana panjangnya. Dari balik celana itu, tampaklah sepasang kaki yang cacat. Ia menatap pemilik toko itu dan berkata, "Pak, aku pun tidak bisa berlari dengan cepat. Aku pun tidak bisa melompat-lompat dan bermain-main sebagaimana anak lelaki lain. Oleh karena itu aku tahu, bahwa anak anjing itu memerlukan seseorang yang mau mengerti penderitaannya. "

Kini pemilik toko itu menggigit bibirnya. Air mata haru menetes dar sudut matanya. Ia tersenyum dan berkata,"Aku akan berdoa setiap hari agar anak-anak anjing ini mempunyai majikan sebaik kamu, Nak."

Netter yang luar biasa,

Nilai kemuliaan hidup tidak terletak pada status ataupun kelebihan yang kita miliki, melainkan pada apa yang kita lakukan berdasarkan pada hati nurani yang bisa mengerti dan menerima kekurangan.

Keindahan fisik bukanlah jaminan keindahan batin. Setuju kan?
Salam sukses luar biasa!

Jumat, 08 April 2011

Penolak Gedung Baru Dinilai Tak Paham




Metrotvnews.com, Jakarta: 
Politikus dari Fraksi Partai Demokrat Mulyadi menilai keputusan melanjutkan rencana pembangunan DPR tepat. Soalnya bila dibatalkan DPR akan ditertawakan rakyat.

"Rakyat kan melihat dulu semua sepakat membangun gedung karena itu memang kebutuhan DPR. Kalau tiba-tiba mereka menolak ini kan hanya langkah politis. Dampaknya justru buat mereka yang tidak konsiten,” kata Mulyadi di Gedung DPR/MPR Jakarta, Kamis (7/4).

Menurut Mulyadi, berbagai manuver anggota DPR yang menolak gedung justru menggambarkan ketidakpahaman akan mekanisme proses demokrasi. Padahal sikap mereka tak akan mempengaruhi opini rakyat.

“Jangan-jangan waktu mereka ngomong perlu, mereka tak paham apa perlunya gedung Dewan dan kalau kini menolak jangan-jangan mereka juga tak paham kenapa mereka menolak gedung," Mulyadi menyindir.

Ia pun meminta agar fraksi lain di DPR menghilangkan muatan politis. Jangan mencari gedung dari isu gedung. Pasalnya kebutuhan DPR atas gedung dilakukan karena rencana penambahan tenaga ahli dari dua menjadi lima orang. Namun gedung saat ini tidak memadai.

"Dengan tambahan staf ahli dari 3 fase pengawasan oleh DPR yaitu fase pengawasan pada perencanaan, pelaksanaan dan pemanfaatan yang disampaikan pada satuan 3, paling tidak pengawasan di bidang perencanaan bisa lebih baik dilakukan setiap anggota Dewan," dalih Mulyadi.(Andhini)